Terima kasih ya Allah, Engkau telah
berikan aku ayah dan ibuku. Terima kasih ya Allah, hingga hari ini aku masih
bisa menatap wajahnya yang senantiasa dipenuhi kasih sayang dan kerinduan;
masih bisa menatap matanya yang penuh cinta dan pengorbanan. Kabulkanlah
doa-doa ayah dan ibu, yang tiada henti dan tiada lelah meminta agar
anak-anaknya menjadi anak yang soleh, berbakti, dan menyenangkan hati.
Jadikanlah ayah dan ibu kami penghuni surga-Mu. Sayangi ayah dan ibu kami
sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kami kecil.
ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA
WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SOGHIROO.
Ayah, ibu,
Terimalah permintaan maaf anakmu.
Sebanyak itu bukti kasih sayangmu kepada kami, sebanyak itu pula salah dan dosa
kami pada ayah dan ibu.
-
Pandangan
mata yang sinis, penuh kebencian, jika ada satu saja permintaan kami yang tidak
engkau kabulkan.
-
Kata-kata
yang tajam mengiris hati, untuk membalaskan kekesalan, melampiaskan kedongkolan
kami kepadamu.
-
Kami
tidak acuhkan permintaan tolongmu, suruhan-suruhanmu, nasihat-nasihatmu.
-
Caci
maki dan doa-doa keburukan memenuhi dada kami
jika ada yang tidak kami senangi darimu.
Inikah balasan dari derita ibu
mengandung dan melahirkan. Inikah balasan dari memberi makan, pakaian, merawat,
membesarkan, dan menyekolahkan.
Andai diri ini tak pernah dilahirkan,
mungkin lebih baik bagimu.
Ya Allah, balaslah tiap tetes air
mata yang jatuh dari pipi ibu dengan permata-permata mulia di surga-Mu.
Ya Allah, timbanglah tiap tetesan
keringat ayah dengan timbangan yang lebih berat dari bumi dan seluruh isinya.
Ampun ayah, ampun ibu,
Cukupkah air mata penyesalan ini
sebagai tebusan dosa dan salah selama ini. Kami bersimpuh di pangkuanmu, menghinakan
diri yang tak berarti. Biarlah kami binasa, hancur berkeping-keping menjadi
debu, jika air mata dan permintaan maaf kami tidak mampu lagi melembutkan hati
ayah dan ibu.
Ayah, ibu,
Ini kami, buah hati yang dulu
senantiasa engkau timang, peluk, cium, dengan segenap kasih sayang. Masihkah
bisa kami dapat dan rasakan mata air kasih sayang itu setelah semua salah dan
dosa yang kami lakukan.
Ayah, ibu,
Hari ini penghuni langit, penghuni
bumi, jadi saksi.
Ampuni kami ayah.
Ampuni kami ibu.
Ampuni semua salah dan dosa kami.
Terima kasih telah merawat,
membesarkan, mendidik kami hingga hari ini. Ibu, relakan air susu yang telah
kami minum. Ayah, relakan nasi yang telah kami makan.
Tetap doakan kami agar menjadi anak
yang soleh, berguna, dan bisa merawat dan memberi kasih sayang jika ayah dan
ibu telah tua nanti. DOAKAN KAMI SUKSES DALAM MENJALANI UJIAN NASIONAL.
Ya Allah, ampuni dosa ayah dan ibu,
sebesar dan seberat apa pun dosa itu.
Ya Allah, selamatkan ayah dan ibu
dari azab neraka, dan masukkan ke surga-Mu.
Ampunkan juga dosa-dosa guru-guru
kami yang telah mendidik kami dengan sepenuh hati. Lapangkan riskinya, solehkan
anak-anaknya.
KUMPULKAN KAMI SEMUA DI SURGA-MU
KELAK.
AMIIN.
Anakku,
Buah hati belahan jantung. Obat letih
pelerai demam. Sejak kecil engkau ditimang, diayun, didendangkan.
Sungguh besar harapan ayah dan ibu
kalau engkau besar nanti, engkau akan menjadi anak yang soleh, santun pada
orang tua, membawa kemaslahatan di mana pun engkau berada. Kami khawatir kalau
harapan-harapan ini tidak terwujud. Dengan terpaksa, kadang kami marah untuk
perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik, kurang sopan, malas, dan sebagainya.
Semoga kemarahan itu bisa mengingatkanmu akan kesalahanmu dan kauperbaiki.
Makin besar dirimu, makin kikis
harapan-harapan itu. Wajah manis yang dulu senantiasa menggemaskan itu,
berganti dengan wajah cemberut, penuh kesal dan amarah. Bola mata indah
berbinar itu, sekarang tajam mengiris, menantang penuh perlawanan. Kata-kata
ayah dan ibu seperti angin lalu, tidak engkau acuhkan. Apalagi kalau sampai ada
permintaanmu yang tidak dikabulkan. Engkau marah, membanting pintu, tidak
menegur, atau lari dari rumah.
Kebanggaan akan buah hati sibiran
tulang tak kunjung datang. Malah yang datang surat peringatan dan surat
panggilan dari sekolah berkenaan dengan ulahmu. Alangkah malu ibu pergi ke
sekolah menemui gurumu. Berat, sangat berat terasa langkah-langkah kaki ini.
Alangkah letih mengasuh dan membesarkan, alangkah perih hati oleh
pembangkangan, dan alangkah malu ayah
ibu oleh ulahmu yang tidak terpuji. Hanya Allah yang Mahatahu, hanya kepada
Allah seluruh harapan digantungkan.
Baiklah Nak. Mungkin dirimu senang
jika ayah dan ibu mengakui kesalahan-kesalahan yang kami lakukan.
-
Ibu
terlalu nyinyir, cerewet, dan sebagainya
-
Ibu
marah jika engkau salah, tapi diam saja jika engkau benar atau melakukan
kebaikan.
-
Ayah
ibu kurang perhatian kepadamu, sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang tiada
habis-habisnya.
-
Ayah/ibu
kadang merendahkan dirimu dengan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain
yang menurut kami pantas ditiru.
-
Ayah
dan ibu lebih mendahulukan kemarahan daripada kelembutan dan kasih sayang dalam
banyak hal dalam menghadapimu.
-
Ayah
dan ibu belum mampu memberi teladan dalam berbuat kebaikan.
Silakan engkau tambah lagi daftar
kesalahan ini sebanyak-banyaknya agar dirimu senang.
Asal dirimu bahagia, ayah dan ibu
rela walau harus menyerahkan nyawa. Biarlah kami sakit asal engkau sehat;
biarlah kami kelaparan asal engkau kenyang; biarlah kami kedinginan asal dirimu berpakaian. Biarlah kami tanggungkan
semua azab dan sengsara dunia fana ini
demi kebahagiaanmu.
Sungguh, ayah ibu ingin punya anak
yang soleh. Yang rajin solat, mengaji. rajin belajar menuntut ilmu. Taat pada
orang tua. Kami harap jika telah tua renta nanti, kami akan disayang, dirawat,
dan diperhatikan. Setelah mati, doa-doa anak yang soleh bisa mengurangi
beratnya azab kubur, bisa melapangkan sempitnya kubur.
Selagi ayah dan ibu mampu, dan itu
baik bagimu, semua permintaanmu akan ayah ibu kabulkan. Semua salah dan dosamu
pada ayah dan ibu kemarin, sekarang, dan esok sudah kami maafkan. Semoga engkau
sukses dalam menjalani Ujian Nasional yabg sebentar lagi datang.
Bahagialah hidupmu hingga akhirat
kelak.
Ya Allah, sayangi anak-anak kami.
Tuntunlah langkah-langkah mereka.
Teguhkan mereka dalam menghadapi
godaan fitnah dunia yang menyesatkan dan menjerumuskan.
Jadikan anak-anak kami anak-anak yang
soleh, ya Allah.
Basahkan lidah mereka dengan doa-doa
kebaikan untuk ayah dan ibunya.
Kumpulkan kami di jannatun
firdaus-Mu kelak.
Amiin.
0 komentar
Posting Komentar
Komentar, tentang saran dan kritik sampaikan saja disini, Yang mau komentar kasar sebaiknya Jangan karena akan menimbulkan keributan Di blog ini.Bila ada yang mengcopy entri ini harus mencantumkan sumber blog ini ya.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Like Shared. Datang lagi ya