Ini sebuah cerita kecil di balik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbs menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsa kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.
Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makan. Dalam perjamuan makan itu. Dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua Baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata,” “Apa hebatnya dia ?? Dia Cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan benua baru. Siapa saja juga bisa melakukan itu”. Mendegar hal tersebut, Columbus kemudianmenantang para orang yang iri tersebut. “Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar-kekayaanku akan kuserahkan padanya”
Orang-orang yang iri tersebut menerima tantangan Columbus.
Kemudian mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang elips/hampir bundar, maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelindingi jatuh. Akhirnya mereka pun menyerah.
Kini tiba giliran Columbus. Columbus memegang telur rebus itu diatas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung bawah telur menjadi remuk dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bida berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iri dengan sinis berkata “Ah... kalo caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telor rebus itu berdiri”.
Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata “KALO BEGITU MENGAPA TIDAK KAMU MELAKUKANNYA ?”
Cerita di atas hendak memberitahukan kita bahwa kesuksesan dan keberhasilan berasal dari suatu tindakan nyata atas gagasan.
Columbus dan beberapa orang pada masa itu mempunyai gagasan atau teori tentang bumi yang bulat. Teori tersebut merupakan teori yang jelas-jelas bertentangan dengan kepercayaan dunia pada waktu itu yang mempercayai bahwa bukti itu datar seperti piring. Ketika Columbus menutarakan niatnya untuk melakukan ekspedisi lautnya, banyak orang, termasuk keluarganya, yang menganggapnya gila. Namun Columbus tetap teguh dan gigih pada pendiriannya.
Perjuangan Columbus tidaklah ringan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat.
Ancaman hukuman mati atas pengingkaran hukum Tuhan sampai pemberontakan anak buah kapalnya, ia hadapi dengan tegar sehingga pada akhirnya Sejarah mencatatnya sebagai salah satu penemu benua dan pelaut andal.
Seringkali kita menemukan orang tua bahkan diri kita juga mengalaminya yaitu kita mempunyai gagasan/ide/konsep namun terlalu takut untuk mewujudkannya dalam sebuah aksi nyata, dan akhirnya ide itu hanya menjadi semu.
Ketakutan atas kegagalan, penilaian miring orang lain, penderitaan dan sebagainya membuat kita terhalang untuk menemukan kesuksesan. Ketakutan ini pula yang membuat kita terkadang merasa iri akan keberhasilan orang lain. Kita sering berkata miring atas keberhasilan orang lain “Ah..dia sih Cuma beruntung aja,... Aku pun bisa melakukannya” Jadi apa yang anda pilih ?
Gagal karena terlalu takut untuk gagal ?
Atau berhasil karena tidak takut gagal ?